Saturday, August 31, 2024

Kejadian 4:3-12

Bermula Dari Hati

A. Ringkasan Khotbah

Dalam Perjanjian Lama "Hati" bukan sekedar organ tubuh manusia saja tetapi hati adalah sentral dari diri manusia yang meliputi emosi, keinginan, pemilihan, dan kecerdasan. Hati berperan penting sekaligus bagian manusia yang paling rentan. Tanpa bendera "iman" yang tertancap kuat di hati manusia maka hati bukan lagi ladang yang subur untuk disemai bibit kebenaran tetapi hati menjadi ladang ranjau yang siap untuk meledak. Ledakan dalam hati manusia akan menghancurkan manusia dari dalam hingga meremukkan seluruh hidupnya. Prinsip kebenaran tentang hati manusia dibahas melalui hikayat pembunuhan Kain terhadap Habel.

1. Hati Tanpa Iman 

Hikayat ini dimulai dengan pemandangan yang indah di mana sepasang adik-beradik sedang memberikan persembahan kepada Tuhan. Keduanya memberikan yang terbaik dalam versi masing-masing. Namun pada akhirnya hanya persembahan terbaik menurut Tuhan yang diterima.

Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; (Kej 4:3)  

Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, (Kej 4:4)  

tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. (Kej 4:5)  

Persembahan Habel lebih baik dari Kain karena berasal dari hati yang beriman. Hati yang tertancap bendera "iman" mendorong Habel melakukan semua dengan baik dan benar sehingga pada akhirnya berkenan kepada Tuhan. Tuhan tidak menerima persembahan yang diberikan dengan hati yang tidak beriman (Yes 1:11-13; Hos 6:6; Mi 6:6-8).

Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati. (Ibr 11:4)

2. Muka Yang Muram

Berbeda dengan Habel, hati Kain adalah ladang ranjau. Sedikit sentuhan sudah cukup memicu ledakan yang kuat. Persembahan Kain yang tidak diterima Tuhan telah memberikan sentuhan ringan dan meledakkan ranjau di hati Kain. Ledakan pertama langsung menghancurkan senyuman manis di wajah Kain. Ia tidak lagi mampu berseri ketika Tuhan berbicara kepadanya.

Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? (Kej 4:6) 

3. Telinga Yang Terkatup

Ledakan pertama memicu ledakan pada ranjau lainnya. Secepat kilat ledakan yang kedua mengatupkan telinga Kain terhadap firman Tuhan. Suara yang penuh kasih ini kini tidak lagi diizinkan masuk. Bisikan pertobatan Tuhan kepadanya pun tertahan di luar telinganya.

Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." (Kej 4:7)  

4. Tangan Yang Kejam

Ledakan selanjutnya pun tidak terbendung. Semburan api ledakkan akhirnya memanaskan tangan Kain untuk menyalurkan hawa panas dalam hatinya. Tangan yang digunakan untuk bertani kini menjadi senjata yang mengakhiri hidup adiknya. Tanpa ampun pukulan demi pukulan dilayangkan hingga Habel menghembuskan nafas terakhir.

Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. (Kej 4:8) 

5. Mulut Yang Menantang

Kematian Habel tidak mampu menghentikan ledakan ranjau dalam hati Kain. Kini hawa panas dari hatinya menggebu-gebu keluar dari mulutnya. Firman Tuhan yang membawa pertobatan terdengar sebagai seruan tantangan bagi Kain. Ia pun lekas melontarkan kata-kata yang kasar dan menantang.

Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" (Kej 4:9) 

6. Hidup Yang Terkutuk

Tidak perlu waktu yang lama untuk meluluhlantakkan hidup Kain. Hatinya yang membara menjadikan dirinya sebagai pemberontak terhadap Tuhan. Dua kali Tuhan memberikan kesempatan dan saatnya Tuhan memberikan keadilan. Kain dikutuk Tuhan untuk menjadi seorang pelarian dan hidup susah seumur hidupnya. Pada akhirnya seluruh hidup Kain hancur berantakan.

Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. (Kej 4:10) 

Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. (Kej 4:11)

Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi." (Kej 4:12)

Kesimpulan khotbah adalah hati yang tidak beriman kepada Kristus akan menuju kepada kehancuran hidup.

B. Kebaruan

Kain adalah orang pertama yang melakukan pembunuhan dan orang pertama yang dikutuk oleh Tuhan. Sebelumnya Tuhan mengutuk ular dan tanah atas peristiwa kejatuhan manusia ke dalam dosa (Kej 3:14, 17).

C. Refleksi 

Saya harus tetap berusaha menaklukkan hati yang rentan ini di dalam penjagaan Tuhan Yesus yang penuh kasih.

D. Kata Bijak

Hati-hati dengan hati supaya hidup berhati seperti hati Kristus.

Saturday, August 24, 2024

Roma 13:1-5


Pemerintah Berkuasa

A. Ringkasan Khotbah

Pemerintah berkuasa merupakan fakta yang tidak dapat dipungkiri. Limpahnya peraturan di setiap lini menunjukkan pemerintah berkuasa mengatur rakyatnya. Kuasa pemerintah bahkan mencakup pemberian hukuman bagi pelanggar atau penentangnya. Lalu dari mana datangnya kuasa itu? Apa hubungannya dengan kekristenan? Bukanlah kita hanya perlu tunduk kepada Tuhan saja? Pertanyaan-pertanyaan yang serupa pernah membinggungkan jemaat mula-mula yang hidup di Roma. Dengan iman yang masih kerdil mereka coba mencari jawabannya tetapi sangat disayangkan mereka mencari ke arah yang keliru. Mendengarkan penjelasan dari orang Yahudi (Yudaisme) yang "gemar" menentang pemerintah bukanlah ide yang baik. 

Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" (Yoh 8:33)

Kesombongan mereka telah menumpulkan kesadaran terhadap realitas bahwa mereka sedang dalam kekuasaan pemerintah Romawi. Supaya jemaat tidak terombang-ambing dalam ajaran yang salah, Paulus menuliskan sepucuk surat sebagai kompas bagi orang percaya di Roma untuk melihat hubungan jemaat dengan pemerintah dan Tuhan.

1. Pemerintah Dari Tuhan

Jarum kompas dari Paulus selalu menunjuk kepada Tuhan. Arahnya bertentangan dengan pengajaran orang Yahudi. Alih-alih menentang pemerintah, Paulus mengajarkan untuk tunduk kepada pemerintah karena pemerintah berasal dari Tuhan.

Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. (Rm 13:1)

Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. (Rm 13:2) 

Jangan memberanikan diri untuk melawan pemerintah kalau tidak mau menerima konsekuensinya. Tunduklah kepada pemerintah seperti tunduk kepada Tuhan yang menetapkannya.

2. Pemerintah Hamba Tuhan

Visir kompas dari Paulus membantu jemaat meneropong maksud dan tujuan Tuhan yang baik. Kehadiran pemerintah bukan untuk meneror atau mengancam jemaat dengan aneka hukuman berat. Sebaliknya kehadiran pemerintah adalah untuk mengarahkan manusia supaya berperilaku baik.

Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. (Rm 13:3) 

Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat. (Rm 13:4) 

Jika sebaliknya jemaat memberontak terhadap pemerintah maka bersiaplah dengan pedang tajam yang tersarung di pinggangnya. Pemerintah tidak memerintah dengan tangan kosong dan Tuhan telah memateraikan pengesahan pada pedang itu supaya luka-luka dari tebasannya menuntun pada pertobatan.

3. Pemerintah dan Suara Hati bekerja sama

Meskipun pemerintah adalah hamba Tuhan, pemerintah tetap saja terbatas. Mengatur manusia yang dinamis dan cenderung bandel ini tidaklah gampang. Hukum ada celanya dan peraturan ada kelemahannya. Untuk keadaan seperti inilah kaca pembesar pada kompas Paulus berguna. Ia mampu melihat hal-hal kecil dan yang tidak mampu dijangkau oleh pemerintah. Kaca pembesar di kompas Paulus adalah suara hati (nurani). Suara hati membisikkan perilaku-perilaku baik di tempat di mana peraturan tidak terdengar lantang. 

Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita. (Rm 13:5) 

Kesimpulan khotbah adalah pemerintah merupakan hamba Tuhan yang diberi kuasa untuk mendatangkan kebaikan bagi orang percaya.

B. Kebaruan

Kata "suara hati" dalam Roma 13:5 berasal dari bahasa Yunani suneidesis (συνείδησις) memiliki arti yang luas. Suara hati mencakup kesadaran moral, kepekaan, kemampuan membedakan baik dan jahat, dan hati nurani.

C. Refleksi 

Saya dapat mengerti mengapa pemerintah dapat tetap eksis meskipun memiliki banyak sekali kelemahan. Alasannya adalah karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikan kita.

D. Kata Bijak

Di saat semua buntu, sendengkanlah telingamu untuk suara hati (Tuhan).

Friday, August 16, 2024

Yeremia 29:4-7

Tetap Jadi Berkat

A. Ringkasan Khotbah

Kosa kata "Berkat" seakan-akan menghilang dari kamus kehidupan orang Israel ketika Tuhan membiarkan mereka diseret ke Babel. Bangsa yang begitu angkuh kini tertunduk lesu di negeri orang. Kota simbol kehadiran Tuhan pun rata dilalap api dan rumah Tuhan yang megah kini tersisa puing-puing saja (II Raj 25:9-17; Yer 52:13). Kehancuran ini membawa kabut keputusasaan yang semakin hari semakin mengaburkan pandangan mereka kepada Tuhan. Keturunan Abraham yang "agung" harus bertekuk lutut kepada musuh-Nya. Kabut tebal ini menggulung orang Israel selama 2 tahunan tanpa menyisakan secercah cahaya pengharapan. Di tengah keputusasaan ini datanglah sepucuk surat dari Yeremia. Pesan dari surat membawa semilir kehangatan kasih Tuhan yang melenyapkan kabut keputusasaan. Siliran surat membisikkan pesan-pesan penting untuk bangsa Israel di bumi pembuangan dan masih terdengar jelas kepada orang percaya pada masa kini. Inilah pesan dari Tuhan yang penuh kasih.

1. Tuhan Masih Mengasihi

Pembuangan ke Babel tidak berarti terbuang sepenuhnya dari kasih Tuhan. Kehadiran "Surat cinta" dari Tuhan menandakan Tuhan masih mengasihi bangsa pilihan-Nya meskipun mereka tidak jemu-jemu menyakiti hati-Nya.

Yer 29:4  "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, kepada semua orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem ke Babel: 

 Kata pembuka "Beginilah firman Tuhan" sebelumnya seperti angin lalu kini terdengar begitu berharga. Ternyata Tuhan masih mengasihi dengan berfirman kepada orang Israel. 

2. Tuhan Masih Memelihara 

Cinta tidak nyata kalau hanya sebatas kata-kata. Cinta Tuhan diwujudkan dalam pemeliharan-Nya. Sekalipun bangsa pilihan berada di tanah "hukuman" Tuhan masih memelihara. Memang Babel tidak seindah negeri "Susu Madu", tetapi mereka masih bisa mengecap sisa-sisa kenyamanan di negeri orang. Sandang, pangan, papan, dan keturunan masih Tuhan berikan.

Yer 29:5  Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya; 
Yer 29:6  ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang! 

 

3. Tuhan Masih Mengakui

Sepenggal kalimat dari pesan Tuhan membuka kembali mata yang sayup. Status "Keturunan Abraham" masih terpancang kuat di tengah orang Israel. Tuhan berjanji bahwa oleh keturunan Abraham bangsa-bangsa mendapat berkat (Kej 12:3). Tuhan mengingatkan akan status "Keturunan Abraham" agar orang Israel tetap menjadi berkat. Biar pun di tanah dan pemerintahan orang lain, orang Israel harus tetap mendatangkan shalom (damai sejahtera) dengan usaha dan doa. Syalom yang turun atas Babel juga akan memenuhi kehidupan orang Israel.

Yer 29:7  Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.

Kesimpulan Khotbah: Tuhan masih menunjukkan kasih-Nya kepada orang berdosa supaya mereka dapat hidup dengan benar dan menjadi berkat. 

B. Kebaruan

Kitab Yeremia merupakan kitab yang memiliki kata-kata terbanyak dalam Alkitab. Kitab tersebut terdiri dari 33.002 kata dalam bahasa Ibrani.

C. Refleksi 

Banyak kelemahan dari bangsa kita tetapi Tuhan ingin saya sebagai anak Tuhan menjadi bagian dari perubahan dengan tetap berusaha dan berdoa. 

D. Kata Bijak

Dalam doaku Indonesia kuucap, dalam nadiku shalom-Mu meluap.

Saturday, August 10, 2024

Daniel 2:20-23


Pemilik Segalanya


A. Ringkasan Khotbah

Pemilik berarti memiliki dan berhak atas kepemilikannya. Kepemilikan selalu dibenarkan dengan bukti. Sama halnya dengan dunia dan pemerintahan di dalamnya, siapakah pemiliknya? Tentu tidak sulit untuk menjawab: "Semuanya milik Tuhan". Namun klaim kepemilikan harus disertai dengan bukti. Alkitab menyajikan bukti kepemilikan Allah atas dunia dan pemerintah melalui nyanyian pengagungan Daniel (Dan 2:20-23). Daniel bukan tanpa alasan menaikkan pujian yang istimewa ini. Ia baru saja dilepaskan Tuhan dari badai maut yang bergerak menuju dirinya. Hidupnya seperti nyala lilin terakhir yang hampir padam sejak raja bertitah bahwa semua orang bijaksana akan dilenyapkan jika tidak mampu menceritakan mimpi dan arti dari mimpinya. Tidak ada jalan lain bagi Daniel selain meminta kepada Tuhan supaya misteri ini disingkapkan kepadanya. Pengenalan Daniel akan Tuhan setapak lebih dalam saat permintaannya dikabulkan Tuhan dan secara spontan ia menyanyikan syair pujian yang menawan tentang Tuhan. 

1. Tuhan Sumber Hikmat

Misteri mimpi raja yang disingkapkan Tuhan memelekkan mata Daniel untuk sekali lagi menilik pada kenyataan bahwa Tuhan adalah sumber dari hikmat dan kekuatan. Ini bukan sekedar teori tetapi kenyataan yang dirasakan secara langsung. Ia terkagum-kagum saat merasakan hikmat dan kekuatan yang mengalir dari Sumbernya dan memenuhi dirinya. Daniel segera dikuatkan dan memuji Tuhan.

Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan! (Dan 2:20)  

Tidak perlu diragukan lagi, Tuhan adalah sumber hikmat, kekuatan, dan bahkan sumber segalanya. Dia layak menerima puji-pujian sampai dengan "waktu" tidak lagi mampu meneruskan sejarah umat manusia.

2. Tuhan Berkuasa Atas Segalanya

Daniel meneruskan dengan menceritakan kekuasaan Sang Pemilik segalanya. Tidak ada satu pun di dunia ini yang terlepas dari campur tangan Tuhan. Waktu yang tidak dapat ditahan langkahnya oleh manusia ternyata mudah dalam kekuasaan Tuhan. Raja sekalipun yang dikira diangkat oleh manusia ternyata tangan Tuhan yang ajaib berada dibaliknya. Bahkan hikmat yang dikira dapat dikejar oleh manusia ternyata adalah pemberian Tuhan.

Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian; (Dan 2:21)  

Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya. (Dan 2:22)  

Tuhan pemilik segalanya berkuasa dan berhak mengatur kepemilikannya sesuai dengan kedaulatan-Nya yang agung.

3. Tuhan Menjawab Doa

Daniel menutup pujiannya dengan pengalaman terbarunya. Tuhan yang berkuasa dan berdaulat juga adalah Tuhan yang penuh kasih sayang. Ia tidak memangkukan tangan-Nya saat Daniel berteriak minta tolong. Ia mengulurkan tangan-Nya di waktu yang tepat sehingga Daniel tidak mati sia-sia oleh permintaan raja yang mustahil bagi manusia.

Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja." (Dan 2:23)

Kesimpulan khotbah adalah Tuhan yang penuh kasih memiliki dan berkuasa atas alam semesta serta isinya.

B. Kebaruan

Alkitab tidak hanya ditulis dalam bahasa Ibrani dan Yunani. Tetapi beberapa bagian dari Alkitab ditulis dalam bahasa Aram. Sebagian dari kitab Daniel (2:4b–7:28) ditulis dengan bahasa Aram dan di dalamnya adalah bagian yang dibahas dalam khotbah. 

C. Refleksi 

Tuhan yang empunya hikmat dan kekuatan pasti memiliki rencana yang indah dibalik semua hal yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup saya.

D. Kata Bijak

Tuhan hanya sejauh lutut yang bertelut dan sedekat tangan yang dilipat.


Saturday, August 3, 2024

Lukas 20:19-26


Kewajiban

A. Ringkasan Khotbah

Kewajiban dalam kekristenan berarti segala sesuatu yang harus dilakukan untuk Tuhan karena cinta-Nya kepada orang percaya yang telah ditunjukkan dalam rupa-rupa karya agung-Nya. Kewajiban bukan bicara tentang demi mendapatkan sesuatu dari Allah tetapi sebagai ungkapan seseorang yang sudah menerima "banyak" dari Allah. Penolakkan terhadap pemahaman ini akan mengikat seseorang dengan berbagai perbuatan jahat dalam mengabaikan kewajibannya. Inilah yang terjadi ketika Yesus (Tuhan) mengajar orang Farisi, Ahli Taurat, dan orang banyak dengan perumpamaan Penggarap-penggarap Kebun Anggur (Luk 20:9-26). Yesus menunjukkan fakta bahwa orang-orang yang dipercayakan Tuhan untuk menggembalakan umat-Nya (Ahli Taurat dan Farisi) sedang terlena dengan kewajibannya. Orang Farisi dan Ahli Taurat mendengar ajaran ini serasa tersambar petir di siang bolong, mereka tersinggung dan bersikeras menolaknya. Penolakkan mereka tampak jelas dari ditunjukkannya sisi lain dalam diri mereka yang selama ini disembunyikan.

1. Pura-pura 

Sambaran petir kebenaran segera memunculkan sikap kepura-puraan mereka ke permukaan. Teguran atas pengabaian kewajiban terhadap Tuhan begitu menyakitkan. Amarah yang membara hanya dapat dipadamkan dengan pembalasan. Mereka mengutus orang-orang untuk berpura-pura seperti yang biasa dilakukan. Kostum orang jujur segera dikenakan untuk dapat bergerak leluasa di pentas pura-pura dan melakoni sandiwara "mencari kesalahan" Yesus.

Ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala mengamat-amati Yesus. Mereka menyuruh kepada-Nya mata-mata yang berlaku seolah-olah orang jujur, supaya mereka dapat menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada wewenang dan kuasa wali negeri (Luk 20:20). 

2. Mengelabui 

Kostum kepura-puraan belum lengkap jika pemerannya tidak melakukan menunjukkan kecakapan persuasifnya untuk mengelabui lawan bicara. Tujuannya sederhana yaitu supaya lawan bicara mengiyakan kelalaian mereka dalam menunaikan kewajiban dengan berbagai macam alasan. Namun kali ini mereka harus bekerja ekstra keras karena di hadapan mereka bukan orang biasa. Pertama-tama mereka melontarkan pujian manis nan tinggi kepada Yesus dengan maksud membuainya dengan pujian dan menjadikannya "lunak" supaya mudah ditaklukkan. Kemudian menggiring Tuhan dengan pertanyaan tentang kewajiban kepada Kaisar (pemerintah). Pujian manis nan tinggi tidak mampu mengelabui Yesus untuk menyetujui perbuatan mereka yang keberatan dan cenderung mengabaikan kewajiban kepada pemerintah. 

Orang-orang itu mengajukan pertanyaan ini kepada-Nya: "Guru, kami tahu, bahwa segala perkataan dan pengajaran-Mu benar dan Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah (Luk 20:21). 

Apakah kami diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" (Luk 20:22).

3. Diam

Plot sandiwara ini seperti akuarium transparan di mata Yesus. Ia mampu melihat tembus ke dalam hati manusia. Kemudian dengan sebuah alat peraga (dinar) Yesus membongkar pentas sandiwara dan dengan sepatah kebenaran Yesus merobek naskah dialognya. Kewajiban kepada Allah sama halnya dengan kewajiban kepada pemerintah. Keduanya tidak dapat ditawar dan diabaikan. Lakukanlah kewajiban kepada Tuhan dan engkau tidak akan kesulitan melakukan kewajibanmu kepada pemerintah. Melihat pentas sandiwaranya  diratakan dengan tanah mereka pun memilih untuk berdiam, sayangnya mereka bukan memilih bertobat.

Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka yang licik itu, lalu berkata kepada mereka: (Luk 20:23)

"Tunjukkanlah kepada-Ku suatu dinar; gambar dan tulisan siapakah ada padanya?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." (Luk 20:24). 

Lalu kata Yesus kepada mereka: "Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" (Luk 20:25). 

Dan mereka tidak dapat menjerat Dia dalam perkataan-Nya di depan orang banyak. Mereka heran akan jawab-Nya itu dan mereka diam (Luk 20:26). 

Kesimpulan dari khotbah adalah orang yang menghindari kewajiban akan cenderung  berpura-pura, mengelabui, dan diam ketika kebenaran bersinar terang.

B. Kebaruan

Injil Lukas adalah tulisan yang dihasilkan oleh tabib Lukas melalui serangkaian tindakan penelitian yang baik sehingga setiap bagian dilaporkan dengan teratur dan rinci.

Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, (Luk 1:3) 

supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. (Luk 1:4)  

C. Refleksi 

Terkadang kewajiban kepada pemerintah terkesan tidak bermanfaat langsung bagi saya sendiri tetapi firman Tuhan mengajarkan kewajiban kepada pemerintah adalah sebagaimana kewajiban kepada Allah.

D. Kata Bijak

Kewajiban menjadikan manusia berkemanusiaan.

Yohanes 14:1-14

Satu-satunya Jalan A. Ringkasan Khotbah Sepenggal kata mutiara mengatakan hidup adalah perjalanan dan nikmatilah setiap langkahnya. Jika hid...