Showing posts with label Mazmur. Show all posts
Showing posts with label Mazmur. Show all posts

Thursday, February 20, 2025

Mazmur 77:1-21

Menghitung Berkat Tuhan

A. Ringkasan Khotbah

Nelangsa adalah perasaan kehilangan dan ketidakberdayaan yang disebabkan oleh kesedihan besar. Tidak ada yang menginginkan nelangsa tetapi sayangnya tidak ada seorang pun dapat menghindarinya. Nelangsa mencari mangsa di tengah dunia yang kompleks ini. Siapa saja bisa menjadi korban termasuk orang percaya. Lalu bagaimana orang percaya dapat menghadapi nelangsa? Khotbah ini akan menuntun pembaca/pendengar memasuki perjalanan Asaf dalam menerobos nelangsa yang mengerogoti dirinya melalui mazmur yang dilantunkan.

1. Solusi Dalam Penderitaan 

Asaf menderita jiwa raga oleh nelangsa yang mencekam dirinya. Di antara kesadaran yang hampir hilang Asaf masih mampu berteriak minta tolong. Ia tahu persis ke mana pertolongan dialamatkan. Pertolongan Asaf adalah Elohim yang Mahakuat bukan yang lain. Satu-satunya solusi efektif dalam penderitaan adalah berseru kepada Tuhan.

Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Asaf. (Maz 77:1)

Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah, dengan nyaring kepada Allah, supaya Ia mendengarkan aku. (Maz 77:2) 

Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan. (Maz 77:3)

2. Menghitung Berkat Tuhan

Ketika Asaf berseru kepada Tuhan terbesit serangkaian ingatan yang tidak beraturan. Pikiran yang kacau memacu dirinya untuk mengingat keras akan perbuatan Tuhan. Konsentrasi yang terganggu mendorong dirinya mulai menggerakkan jarinya untuk menghitung berkat Tuhan atas diri dan bangsanya. Satu per satu dihitung dan perlahan-lahan kesadaran Asaf mulai pulih. 

Apabila aku mengingat Allah, maka aku mengerang, apabila aku merenung, makin lemah lesulah semangatku. Sela (Maz 77:4)

Engkau membuat mataku tetap terbuka; aku gelisah, sehingga tidak dapat berkata-kata. (Maz 77:5)

Aku memikir-mikir hari-hari zaman purbakala, tahun-tahun zaman dahulu aku ingat. (Maz 77:6)

Aku sebut-sebut pada waktu malam dalam hatiku, aku merenung, dan rohku mencari-cari: (Maz 77:7)

"Untuk selamanyakah Tuhan menolak dan tidak kembali bermurah hati lagi? (Maz 77:8)

Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya, telah berakhirkah janji itu berlaku turun-temurun? (Maz 77:9)

Sudah lupakah Allah menaruh kasihan, atau ditutup-Nyakah rahmat-Nya karena murka-Nya?" Sela (Maz 77:10)

Maka kataku: "Inilah yang menikam hatiku, bahwa tangan kanan Yang Mahatinggi berubah." (Maz 77:11)

Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. (Maz 77:12)

Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu. (Maz 77:13)

3. Beroleh Penghiburan

Asaf tidak lagi mengingat hitungannya yang sangat banyak itu. Ia terus menghitung dan menghitung sampai penghiburan Tuhan melanda dirinya. Nelangsa pun tenggelam tanpa bekas dan yang tersisa adalah puji-pujian kepada Tuhan. Segala berkat yang terhitung membuka mata Asaf yang kabur untuk melihat Tuhan lebih jelas. Asaf dihibur dan dikuatkan oleh keberadaan Tuhan yang Mahakuat dipihaknya.

Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami? (Maz 77:14)

Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa. (Maz 77:15)

Dengan lengan-Mu Engkau telah menebus umat-Mu, bani Yakub dan bani Yusuf. Sela (Maz 77:16)

Air telah melihat Engkau, ya Allah, air telah melihat Engkau, lalu menjadi gentar, bahkan samudera raya gemetar. (Maz 77:17)

Awan-awan mencurahkan air, awan-gemawan bergemuruh, bahkan anak-anak panah-Mu beterbangan. (Maz 77:18)

Deru guntur-Mu menggelinding, kilat-kilat menerangi dunia, bumi gemetar dan bergoncang. (Maz 77:19)

Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan. (Maz 77:20)

Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba dengan perantaraan Musa dan Harun. (Maz 77:21)

Kesimpulan Khotbah: Menghitung berkat memberikan kekuatan dan penghiburan bagi orang yang berkesusahan.

B. Kebaruan

Asaf adalah pemimpin, penyanyi dan pemazmur dalam Bait Allah. Karya Asaf ditemukan dalam zaman Raja Daud dan Salomo.

C. Refleksi 

Keadaan yang tidak sesuai dengan harapan seringkali sangat menyakitkan tetapi saya belajar untuk mencari penghiburan Tuhan dengan menghitung berkat-berkat-Nya.

D. Kata Bijak

Menghitung yang tidak terhitung, menemukan yang tidak ditemukan.

Saturday, February 1, 2025

Mazmur 127:1-5

Berkat Dalam Keluarga

A. Ringkasan Khotbah

Rumput tetangga lebih hijau demikian peribahasa untuk orang yang melihat milik orang lain lebih baik dari miliknya. Pemikiran semacam ini akan merambat pelan-pelan hingga menyentuh kehidupan berkeluarga. Alhasil keluarga orang lain terlihat lebih diberkati Tuhan dalam segala hal tetapi keluarga kita tidak. Tetapi sayangnya wujud berkat Tuhan dalam keluarga tidak seperti yang dipikirkan orang secara umum. Apa saja berkat Tuhan dalam keluarga ? Khotbah ini membahasnya berdasarkan Mazmur Salomo yang terkenal. 

1. Aman

Pemazmur memulai dengan memperlihatkan usaha manusia yang gigih untuk mendapatkan rasa aman. Mereka membangun rumah dan menjaga kota untuk berlindung dari bahaya. Namun upaya manusia tidak dapat memberi jaminan selain dari Tuhan sendiri. Ketika Tuhan hadir dalam keluarga maka rasa aman akan menyertai seluruh anggota keluarga. Berkat Tuhan dalam keluarga adalah rasa aman.

Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. (Maz 127:1)

2. Cukup

Kegigihan manusia diteruskan dengan gambaran bekerja keras sepanjang waktu demi kebutuhan. Kenyataannya kerja keras tidak akan mampu mencukupi seluruh kebutuhan keluarga (spritual & material) tanpa kehadiran Tuhan. Hanya ketika Tuhan hadir dalam keluarga maka segala jerih payah dapat dinikmati dengan rasa syukur, itulah kecukupan yang sesungguhnya. Berkat Tuhan dalam keluarga adalah kecukupan.

Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. (Maz 127:2)

3. Ajaran 

Bagian akhir dari mazmur menekankan pada dasar dari hubungan dalam keluarga. Ajaran yang benar tidak dapat dipisahkan dalam keluarga. Orangtua meneladani dan mengajarkan anak-anak untuk hidup sesuai dengan titah-titah Tuhan. Dengan demikian keluarga dapat menunjukkan etika yang baik dengan siapa pun. Sebuah keluarga didasari ajaran Tuhan akan berbangga dan terluput dari tindakan-tindakan yang memalukan. Berkat Tuhan dalam keluarga adalah ajaran Tuhan. 

Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. (Maz 127:3)

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. (Maz 127:4)

Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang. (Maz 127:5)

Kesimpulah khotbah: Berkat Tuhan dalam keluarga dinyatakan dengan rasa aman,  berkecukupan, dan pengajaran firman Tuhan.

B. Kebaruan

Penulis mazmur 127 adalah raja Salomo yang terkenal dengan kebijaksanaannya. Raja Salomo tidak hanya menulis sebagian dari mazmur tetapi juga sebagian dari Amsal dan Kidung Agung.

C. Refleksi 

Saya harus melihat bahwa berkat Tuhan dalam keluarga tidak selalu dimulai dari material tetapi rasa aman dan damai sejahtera bersama Tuhan adalah berkat terbesar.

D. Kata Bijak

Kristus bertakhta berkat melimpah.


Saturday, July 27, 2024

Mazmur 128:1-6

Takut Akan Tuhan: Diberkati

A. Ringkasan Khotbah

Berkat selalu diidam-idamkan oleh semua orang, hanya masalahnya berkat dibenak setiap orang bisa saja beda. Belum lagi sejumlah pertanyaan yang membayangi kata berkat tersebut, seperti: Siapa yang dapat menerima? Bentuknya seperti apa? Kapan dapat menerima? Dan lain sebagainya. Nyanyian Mazmur 128:1-6 memberikan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut. Penulis mazmur diperkirakan adalah raja Hizkia (II Raj 18-20). Seorang raja yang menulis mazmur dengan seabrek asam garam selama mengikut dan diberkati Tuhan.

Ia berpaut kepada TUHAN, tidak menyimpang dari pada mengikuti Dia dan ia berpegang pada perintah-perintah TUHAN yang telah diperintahkan-Nya kepada Musa (II Raj 18:6)  

Maka TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia pergi berperang, ia beruntung. Ia memberontak kepada raja Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya ( II Raj 18:7 ).

1. Siapa (Maz 128:1)

Pemazmur secara gamblang membuka lantunan nyanyian mengenai siapa orang yang diberkati. Ia adalah orang yang takut akan Tuhan dan terlihat dari cara hidupnya yang tidak berani menyimpang ke kanan atau ke kiri dari perintah Tuhan.

Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! (Maz 128:1). 

2. Keadaan (Maz 128:2-4)

Pemazmur meneruskan lantunan nyanyian dengan potret dirinya yang diberkati Tuhan. Potret makan bersama dalam sebuah keluarga adalah keadaan diberkati yang paling indah dan nyata. Sang ayah yang berjerih lelah sepanjang hari akhirnya makan bersama anak dan istrinya dengan sukacita. Nuansa keharmonisan menghiasi kehidupan berkeluarga dan masing-masing anggota bertumbuh secara perlahan di dalamnya.

Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! (Maz 128:2)  

Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! (Maz 128:3)  

Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN. (Maz 128:4)  

3. Waktu (Maz 128:5-6)

Pemazmur menutup lantunan nyanyiannya dengan 2 larik yang memukau. Ternyata keadaan diberkati Tuhan tidak berlangsung singkat seperti mekaran kembang api di angkasa. Berkat Tuhan seperti udara sejuk yang membungkus orang yang takut akan Dia seumur hidupnya. 

Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, (Maz 128:5).

dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel! (Maz 128:6).  

Kesimpulan dari khotbah adalah orang yang takut akan Tuhan akan diberkati dengan kebahagiaan bersama istri dan anak-anaknya seumur hidupnya.

B. Kebaruan

Diperkirakan Mazmur 128 adalah salah satu dari 15 mazmur (Maz 120 -134) yang dikumpulkan untuk mengingat tanda ajaib Tuhan kepada Hizkia ketika Tuhan memperpanjang umurnya selama 15 tahun (II Raj 20:6-10). Tuhan memberikan tanda ajaib di mana bayangan penunjuk jam buatan Ahas yang seharusnya maju menjadi mundur 10 tapak ke belakang. Itulah sebabnya kumpulan mazmur (Maz 120 -134) ini disebut sebagai "Nyanyian Pendakian Anak Tangga" (Songs of Ascents).

Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari TUHAN, bahwa TUHAN akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya: (Yes 38:7).

Sesungguhnya, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh tapak yang telah dijalaninya." Maka pada penunjuk matahari itu mataharipun mundurlah ke belakang sepuluh tapak dari jarak yang telah dijalaninya. (Yes 38:8).

C. Refleksi 

Saya diingatkan untuk menyadari setiap kali berada di meja makan bersama keluarga adalah berkat Tuhan yang terindah bagi orang yang mengikuti-Nya.

D. Kata Bijak

Bayangan kelam pun mundur sepuluh tapak ketika berkat Tuhan merekah.




Yohanes 14:1-14

Satu-satunya Jalan A. Ringkasan Khotbah Sepenggal kata mutiara mengatakan hidup adalah perjalanan dan nikmatilah setiap langkahnya. Jika hid...