Showing posts with label Yohanes. Show all posts
Showing posts with label Yohanes. Show all posts

Friday, June 20, 2025

Yohanes 14:1-14

Satu-satunya Jalan

A. Ringkasan Khotbah

Sepenggal kata mutiara mengatakan hidup adalah perjalanan dan nikmatilah setiap langkahnya. Jika hidup ini diumpamakan dengan perjalanan maka di manakah akhir dari perjalanan itu? Dan bagaimana cara menikmati perjalanan ini? Karena banyak orang tidak mampu menikmati dan memilih untuk mengakhirinya. Khotbah berikut mengajarkan tentang satu-satunya jalan kehidupan yang menghantar pada akhir yang menakjubkan.

1. Akhir Jalan  

Saat murid-murid mendengar Tuhan Yesus akan meninggalkan mereka maka hati mereka diselimuti oleh kegelisahan. Hidup menjadi kehilangan arah dan tujuan. Tetapi Tuhan Yesus menenangkan mereka dengan memberitahukan akhir dari perjalanan mereka dengan diri-Nya adalah sama yaitu rumah Bapa. 

"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. (Yoh 1:1)

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. (Yoh 1:2)

Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. (Yoh 1:3) 

Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." (Yoh 1:4)

2. Nama Jalan 

Murid-murid girang sekaligus binggung. Sekarang mereka tahu akhir dari perjalanan tetapi apakah mereka di jalan yang sama untuk menuju tempat yang sama? Sekali lagi Tuhan Yesus membukakan pemahaman mereka yang tumpul. Bukankah mereka sedang berjalan di jalan yang benar menuju rumah Bapa? Satu-satunya jalan menuju rumah Bapa bernama Yesus.

Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" (Yoh 1:5)

Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh 1:6)

Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." (Yoh 1:7)

Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." (Yoh 1:8)

Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. (Yoh 1:9)

Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. (Yoh 1:10)

Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. (Yoh 1:11)

3. Berjalan Melayani 

Kemudian Yesus membungkam murid-murid dengan memberitahukan bagaimana mereka berjalan di jalan yang bernama Yesus itu. Cara mereka berjalan adalah sama dengan cara Tuhan Yesus menjalani kehidupan-Nya yaitu dengan melayani. Melayani adalah gerak berjalan menuju rumah Bapa .

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; (Yoh 1:12)

dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. (Yoh 1:13)

Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." (Yoh 1:14)

B. Kesimpulan

Yesus adalah satu-satunya jalan yang akan menghantar orang percaya ke rumah Bapa dengan melayani seperti Yesus melayani.

C. Kebaruan

Rumah Bapa dalam konteks orang Yahudi adalah rumah besar yang memadai untuk ditempati sebuah keluarga besar. Rumah tersebut dilengkapi ruangan-ruangan sehingga anak-anak yang sudah menikah dapat tinggal bersama.

D. Refleksi 

Saya diteguhkan kembali dengan kepastian dari akhir perjalanan hidup yaitu bersama-Nya di rumah Bapa.

E. Kata Bijak

Lebih baik merangkak di jalan yang benar daripada berlari tanpa tujuan.


Saturday, April 26, 2025

Yohanes 20:24-29

Dia Allahku

A. Ringkasan Khotbah

Sebutan "Allah" digunakan beberapa agama di Indonesia dengan konteks yang berbeda-beda. Secara umum sebutan ini menunjukkan hubungan antara Sang Mahakuasa dengan umat-Nya. Secara khusus dalam kekristenan sebutan Allah mengindikasikan hubungan yang khas dan unik antara Tuhan Yesus dan orang percaya. Tentu saja terdapat hal-hal yang Tuhan Yesus  lakukan sehingga sebutan itu sedemikian bermakna. Khotbah ini akan membahas pengalaman yang dirasakan Tomas sampai sebutan Allah keluar dari mulutnya.

1. Tidak Memperhitungkan 

Api iman Tomas hampir padam saat berita kematian Yesus disiarkan di mana-mana. Pupus sudah harapan menjadi pejabat kerajaan. Sesekali ia keluar dari persembunyian dengan kepala yang tertunduk. Bahkan ia pun mulai mengarang-ngarang alasan untuk tidak berkumpul dengan teman-teman seperjuangan lainnya. Sekalipun kabar kebangkitan disampaikan kepadanya ia menepis dengan nada sinis. Ia telah berbuat salah kepada Tuhan dan teman-temannya. Tetapi Yesus adalah Allah yang tidak memperhitungkan kesalahannya.

Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. (Yoh 20:24) 

Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." (Yoh 20:25) 

2. Tidak Menolak

Rasa sungkan memuncak saat teman-teman lainnya terus mengajaknya untuk berkumpul. Seminggu kemudian ia pun muncul dalam pertemuan. Di saat itulah Yesus hadir kembali untuk berjumpa dengan Tomas. Yesus adalah Allah yang tidak menolak dirinya meskipun ia telah menolak mempercayai kebangkitan Tuhannya.

Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" (Yoh 20:26) 

3. Tidak Membiarkan

Perjumpaan ini membakar kembali iman Tomas yang sudah redup. Tuhan Yesus menantang balik Tomas untuk mencucukkan jari dan tangan ke tubuhnya. Tantangan Tuhan Yesus serasa sambaran petir yang keras. Tomas tersungkur dan mengakui Yesus adalah Allah dan Tuhannya. Yesus adalah Allah yang tidak membiarkan imannya mati tetapi mengobarkannya kembali.

Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." (Yoh 20:27) 

Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yoh 20:28)  

Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yoh 20:29)  

B. Kesimpulan

Yesus adalah Allah yang tidak meninggalkan, (tidak) memperhitungkan masa lalu dan (tidak) membiarkan kita terus jatuh.

C. Kebaruan

Tradisi gereja percaya Tomas yang pernah jatuh bangun dalam imannya kemudian berubah total setelah berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Ia mengabarkan Injil sampai ke India dan rela mati ditombak demi Tuhan dan Allahnya.

D. Refleksi 

Saya diingatkan bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang sungguh mengasihi tanpa memperhitungkan segala kesalahan yang saya lakukan.

E. Kata Bijak

Tiada kata seindah "Yesus Allahku dan Tuhanku".


Saturday, December 7, 2024

Yohanes 1:9-12


Terang Dunia

A. Ringkasan Khotbah

Terang matahari memberikan kontribusi besar bagi kehidupan di bumi. Sebagai sumber energi terbesar maka sah-sah saja para ilmuwan beranggapan bahwa kehidupan di bumi akan lenyap jika matahari berhenti memancarkan terang. Di sisi lain Alkitab mengatakan bahwa sumber terang sesungguhnya (sejati) adalah Yesus Kristus. Apa yang membedakannya dengan terang matahari dan mengapa banyak orang tidak mengenalnya? Khotbah ini mengungkapkan kebenaran yang berkaitan dengan Yesus Kristus sebagai Terang sejati.

1. Terang Sejati

Kabar baik disiarkan melalui tulisan seorang yang sangat dekat dengan Yesus. Kabar baik ini melantunkan kebenaran tentang Terang Sejati yang melampaui segala benda penerang di dunia ini. Ia datang untuk menerangi kehidupan manusia yang berjalan dalam kabut dosa (Yes 60:2). Ia adalah Yesus Kristus yang berinkarnasi menjadi manusia dan hidup di antara mereka (Yoh 1:17). Terang Sejati datang untuk menerangi hidup manusia.

Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. (Yoh 1:9)  

2. Banyak Menolak

Namun kabar baik ini diikuti dengan kenyataan yang memilukan. Banyak orang tidak mengenal dan menolak-Nya. Sangat disayangkan sekali, mereka ingin menjalani kehidupan dengan baik tetapi menolak Yesus Kristus yang mampu menerangi jalan hidupnya. Sungguh ironis karena tidak mungkin "hidup" tanpa Terang Sejati itu.

Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. (Yoh 1:10)  

Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. (Yoh 1:11)  

3. Sebagian Menerima

Di tengah penolakan massal ternyata masih tersisa segelintir orang yang mau menerima Terang Sejati. Mereka yang menerima diberi kemampuan untuk terus percaya sampai ujung perjalanan hidupnya. Bukan hanya itu, status sebagai budak kegelapan pun diubah menjadi anak-anak Terang. Penerima Terang Sejati menerima penerangan atas seluruh hidupnya.

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Yoh 1:12)  

Kesimpulan Khotbah:  Yesus adalah Terang Dunia yang datang untuk menjadikan penerima-Nya sebagai anak-anak Terang.

B. Kebaruan

Dalam Yoh 1:12 kata "kuasa" berasal dari kata exousia dalam bahasa Yunani yang berarti kuasa yang mencakup kebebasan untuk memilih atau hak.

C. Refleksi 

Saya adalah anak-anak Terang yang seharusnya tidak malas memancarkan terang Tuhan kepada semua orang.

D. Kata Bijak

Hidup tanpa Terang hanya pusaran kegelapan yang tidak bermakna.


Friday, November 1, 2024

Yohanes 15:1-8

Menempel Pada Tuhan

A. Ringkasan Khotbah

Dewasa ini banyak pakar melihat Toxic friendship adalah faktor kuat penyebab gangguan mental. Pertemanan yang tidak sehat ini akan mengakibatkan stres, kurang percaya diri, perilaku melukai diri, dan lain sebagainya. Semakin lama seseorang “menempel” pada teman toxic maka semakin buruk pula pengaruh pada dirinya. Saran dari pakar adalah segera lepas dari lingkungan Toxic friendship. Lalu lingkungan seperti apa yang ideal bagi manusia? Komunitas dan relasi dengan siapa yang dapat memberikan pengaruh yang baik? Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya untuk tetap tinggal di lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan mereka yaitu lingkungan orang percaya. Caranya hanya satu yaitu terus menempel pada Tuhan Yesus. Mengapa?

1. Dapat Diandalkan

Yesus memulai dengan sebuah fakta bahwa diri-Nya adalah pokok anggur yang benar. Benar dapat diartikan sebagai sesuatu yang tepat dan dapat diandalkan. Secara logika tidak ada yang mau memilih teman yang salah dan tidak dapat diandalkan. Tuhan Yesus bukan teman toxic tetapi Dia adalah Tuhan yang benar dan dapat diandalkan. Menempellah pada-Nya.

"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya (Yoh 15:1)  

2. Dapat Perawatan

Apa yang terjadi jika menempel pada Tuhan? Ranting yang menempel akan dirawat dan dibersihkan. Setiap orang yang menempel pada Tuhan Yesus akan disucikan terus menerus dan sebaliknya orang yang tidak menempel pada Tuhan Yesus akan mengering dan mati. Tidak ada yang lebih ideal dibandingkan dengan hidup dalam lingkungan yang terus dirawat oleh Tuhan. 

Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. (Yoh 15:2)  

Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. (Yoh 15:3)  

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. (Yoh 15:4)  

3. Dapat Berbuah

Menempel dan dirawat Tuhan menjadikan orang percaya berbuah dan terus berbuah. Sebuah proses yang berjalan terus menerus. Perbuatan demi perbuatan baik terus dihasilkan dan dengan demikian Tuhan dipermuliakan.

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yoh 15:5)  

Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. (Yoh 15:6)  

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. (Yoh 15:7)  

Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku. (Yoh 15:8)  

Kesimpulan khotbah: Lingkungan orang percaya adalah tempat orang-orang yang menempel pada Tuhan yang dapat diandalkan dan yang menyucikan sehingga orang percaya dapat berbuah banyak.

B. Kebaruan

Dalam Yoh 15:1 kata "benar" berasal dari kata ἀληθινός (alethinos) dalam bahasa Yunani yang berarti  benar, tepat, dan dapat diandalkan.

C. Refleksi 

Seringkali kesombongan membuat saya merasa tidak perlu menempel pada Tuhan dalam semua hal tetapi firman Tuhan menegur dengan mengatakan di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

D. Kata Bijak

Di luar Tuhan aku bagai ikan tanpa air.


Yohanes 14:1-14

Satu-satunya Jalan A. Ringkasan Khotbah Sepenggal kata mutiara mengatakan hidup adalah perjalanan dan nikmatilah setiap langkahnya. Jika hid...