Dia Allahku
A. Ringkasan Khotbah
Sebutan "Allah" digunakan beberapa agama di Indonesia dengan konteks yang berbeda-beda. Secara umum sebutan ini menunjukkan hubungan antara Sang Mahakuasa dengan umat-Nya. Secara khusus dalam kekristenan sebutan Allah mengindikasikan hubungan yang khas dan unik antara Tuhan Yesus dan orang percaya. Tentu saja terdapat hal-hal yang Tuhan Yesus lakukan sehingga sebutan itu sedemikian bermakna. Khotbah ini akan membahas pengalaman yang dirasakan Tomas sampai sebutan Allah keluar dari mulutnya.
1. Tidak Memperhitungkan
Api iman Tomas hampir padam saat berita kematian Yesus disiarkan di mana-mana. Pupus sudah harapan menjadi pejabat kerajaan. Sesekali ia keluar dari persembunyian dengan kepala yang tertunduk. Bahkan ia pun mulai mengarang-ngarang alasan untuk tidak berkumpul dengan teman-teman seperjuangan lainnya. Sekalipun kabar kebangkitan disampaikan kepadanya ia menepis dengan nada sinis. Ia telah berbuat salah kepada Tuhan dan teman-temannya. Tetapi Yesus adalah Allah yang tidak memperhitungkan kesalahannya.
Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. (Yoh 20:24)
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." (Yoh 20:25)
2. Tidak Menolak
Rasa sungkan memuncak saat teman-teman lainnya terus mengajaknya untuk berkumpul. Seminggu kemudian ia pun muncul dalam pertemuan. Di saat itulah Yesus hadir kembali untuk berjumpa dengan Tomas. Yesus adalah Allah yang tidak menolak dirinya meskipun ia telah menolak mempercayai kebangkitan Tuhannya.
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" (Yoh 20:26)
3. Tidak Membiarkan
Perjumpaan ini membakar kembali iman Tomas yang sudah redup. Tuhan Yesus menantang balik Tomas untuk mencucukkan jari dan tangan ke tubuhnya. Tantangan Tuhan Yesus serasa sambaran petir yang keras. Tomas tersungkur dan mengakui Yesus adalah Allah dan Tuhannya. Yesus adalah Allah yang tidak membiarkan imannya mati tetapi mengobarkannya kembali.
Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." (Yoh 20:27)
Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yoh 20:28)
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yoh 20:29)
B. Kesimpulan
Yesus adalah Allah yang tidak meninggalkan, (tidak) memperhitungkan masa lalu dan (tidak) membiarkan kita terus jatuh.
C. Kebaruan
Tradisi gereja percaya Tomas yang pernah jatuh bangun dalam imannya kemudian berubah total setelah berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Ia mengabarkan Injil sampai ke India dan rela mati ditombak demi Tuhan dan Allahnya.
D. Refleksi
Saya diingatkan bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang sungguh mengasihi tanpa memperhitungkan segala kesalahan yang saya lakukan.
E. Kata Bijak
Tiada kata seindah "Yesus Allahku dan Tuhanku".
No comments:
Post a Comment