Saturday, May 3, 2025

I Samuel 8:1-9

Jika Ayah Tidak Berkarya

A. Ringkasan Khotbah

Sejak muda lingkungan telah mendikte para orangtua untuk berkarya sesuai dengan norma umum. Ayah harus berkarya dalam karier dan mencari uang sebanyak-banyaknya supaya kebutuhan keluarga terpenuhi, sedangkan ibu berkarya dalam rumah tangga. Namun dalam kekristenan tuntutan Tuhan kepada ayah jauh melebihi pemenuhan kebutuhan jasmani saja. Ayah adalah pengajar iman yang paling utama dalam keluarga. Iman kepada Tuhan harus diturunkan kepada anak. Mengapa? Khotbah berikut memperlihatkan seorang nabi yang telah mengukir karya-karya indah dalam kehidupan orang Israel namun terlena untuk mengarahkan pisau ukirnya kepada anak-anaknya sehingga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

1. Berbuat Jahat  

Pisau ukir yang tajam telah menoreh banyak prestasi dalam pelayanannya. Tidak ada satu orang pun yang tidak mengenal Samuel. Di tengah banyaknya waktu yang diberikan kepada bangsanya, anak-anaknya hanya mengecap remah-remah waktu yang terjatuh. Samuel tidak punya banyak tenaga dan waktu lagi untuk mengukir taurat dalam kehidupan anak-anaknya. Tanpa goresan taurat maka hidup anak-anaknya hanya terisi goresan-goresan kejahatan. Anak Samuel berbuat jahat.

Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang Israel. (I Sam 8:1)

Nama anaknya yang sulung ialah Yoel, dan nama anaknya yang kedua ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba. (I Sam 8:2)

Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan. (I Sam 8:3)

2. Menolak Tuhan

Biang kerok dari kejahatan yang dilakukan anak-anak Samuel adalah hati yang tidak mau dipimpin Tuhan. Mereka tidak mengindahkan taurat Tuhan sebagai pedoman hidup karena tidak terukir jelas di dalam hatinya. Penolakan semacam ini menular dengan cepat. Tidak butuh waktu lama untuk menularkan penolakan terhadap Tuhan kepada orang Israel yang dipimpinnya sehingga mereka meminta raja untuk mengantikan anak-anak Samuel.  Anak-anak Samuel menolak Tuhan.

Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang kepada Samuel di Rama (I Sam 8:4)

dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain." (I Sam 8:5)

Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN. (I Sam 8:6)

TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka (I Sam 8:7)

3. Hidup Susah

Permintaan untuk dipimpin raja menggantikan anak-anak Samuel mendatangkan kesengsaraan. Orang Israel akan menghadapi banyak kesukaran oleh keberadaan raja dan anak-anak Samuel tidak lagi menjabat sebagai hakim bahkan tidak pernah lagi disebutkan dalam Perjanjian Lama. Anak-anak Samuel hidup susah.

Tepat seperti yang dilakukan mereka kepada-Ku sejak hari Aku menuntun mereka keluar dari Mesir sampai hari ini, yakni meninggalkan Daku dan beribadah kepada allah lain, demikianlah juga dilakukan mereka kepadamu. (I Sam 8:8)

Oleh sebab itu dengarkanlah permintaan mereka, hanya peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh dan beritahukanlah kepada mereka apa yang menjadi hak raja yang akan memerintah mereka." (I Sam 8:9)

B. Kesimpulan

Ayah yang tidak berkarya akan menyebabkan anak-anak menolak Tuhan, berbuat jahat, dan hidup susah.

C. Kebaruan

Samuel melayani sebagai nabi orang Israel selama kurang lebih 40 tahun dan pertobatan Israel baru mulai terlihat setelah ia melayani 20 tahun.

D. Refleksi 

Saya diingatkan kembali akan peran seorang ayah adalah menurunkan iman kepada anak-anaknya.

E. Kata Bijak

Warisan terindah bukan intan berlian tetapi iman.


No comments:

Post a Comment

Yohanes 14:1-14

Satu-satunya Jalan A. Ringkasan Khotbah Sepenggal kata mutiara mengatakan hidup adalah perjalanan dan nikmatilah setiap langkahnya. Jika hid...