Friday, May 9, 2025

Kejadian 27:1-46

Jika Ibu Tidak Berkarya

A. Ringkasan Khotbah

Istilah "Konco Wingking" dalam bahasa Jawa menggambarkan karya wanita yang terbatas dalam lingkup rumah tangga. Namun zaman telah berubah. Kini banyak wanita berkarya di luar rumah dan tidak sedikit yang mengungguli pria dalam hal pekerjaan. Di sisi lain perubahan ini telah menjarah waktu para wanita secara khusus waktu seorang ibu untuk belajar dan mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anaknya. Khotbah berikut memperlihatkan akibat dari seorang ibu yang tidak berkarya bagi anak-anaknya di dalam Tuhan.

1. Kejahatan Dalam Rumah 

Kasih sayang Ribka kepada Yakub berada di jalur yang salah. Ia ingin Yakub hidup bahagia dengan jalannya sendiri. Sejak dini Yakub diajarkan untuk mendapatkan sesuatu dengan berani tanpa mempedulikan yang lain. Ribka menuntun Yakub dengan cermat untuk mengelabui ayahnya yang sudah tua demi mendapatkan berkat kesulungan. Kejahatan ditanamkan di dalam rumah.

Maka sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku seperti yang kuperintahkan kepadamu. (Kej 27:8)  

Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya. (Kej 27:9)  

Bawalah itu kepada ayahmu, supaya dimakannya, agar dia memberkati engkau, sebelum ia mati." (Kej 27:10)  

Lalu kata Yakub kepada Ribka, ibunya: "Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu badannya, sedang aku ini kulitku licin. (Kej 27:11)  

Mungkin ayahku akan meraba aku; maka nanti ia akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat." (Kej 27:12)  

Tetapi ibunya berkata kepadanya: "Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah ambil kambing-kambing itu." (Kej 27:13)  

2. Bahaya Dalam Rumah

Kejahatan tidak akan pernah menghasilkan kebaikan. Segala usaha tipu daya yang dilakukan Ribka dan Yakub mendatangkan marabahaya. Esau yang terbiasa melemparkan tombak ke arah binatang buruan kini mengarahkan tombaknya ke tubuh Yakub adiknya. Dua kali tertipu menimbulkan sakit hati yang tidak terobati. Esau berubah menjadi seorang pemburu di dalam rumah yang bersabar menunggu waktu untuk menancapkan tombaknya. Bahaya ditimbulkan di dalam rumah.

Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?" (Kej 27:36)  

Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh." (Kej 27:41)  

3. Pergi Dari Rumah

Ketika aroma bahaya tercium oleh Ribka, ia tidak dapat berbuat banyak. Demi keselamatan anaknya maka Yakub harus direlakan untuk pergi dari rumah. Ia tidak berjumpa lagi dengan anak kesayangannya sampai akhir hidupnya. Yakub pergi dari rumah dan menjadi pekerja pamannya di Haran. Bahaya menyebabkan anak pergi dari rumah.

Ketika diberitahukan perkataan Esau, anak sulungnya itu kepada Ribka, maka disuruhnyalah memanggil Yakub, anak bungsunya, lalu berkata kepadanya: "Esau, kakakmu, bermaksud membalas dendam membunuh engkau. (Kej 27:42)  

Jadi sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku, bersiaplah engkau dan larilah kepada Laban, saudaraku, ke Haran, (Kej 27:43)  

dan tinggallah padanya beberapa waktu lamanya, sampai kegeraman (Kej 27:44)  

dan kemarahan kakakmu itu surut dari padamu, dan ia lupa apa yang telah engkau perbuat kepadanya; kemudian aku akan menyuruh orang menjemput engkau dari situ. Mengapa aku akan kehilangan kamu berdua pada satu hari juga?" (Kej 27:45)  

B. Kesimpulan

Ibu yang tidak berkarya akan menanamkan kejahatan dalam rumah sehingga anak-anak menghadapi bahaya dan pergi dari rumah.

C. Kebaruan

Ribka bertumbuh besar di dalam keluarga yang tidak menyembah Tuhan. Ayah Ribka adalah Nahor saudara Abraham. 

Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain. (Yos 24:2)

D. Refleksi 

Saya perlu sangat berhati-hati dengan ajaran-ajaran yang ditanamkan kepada anak di rumah.

E. Kata Bijak

Ketika rumah tidak lagi aman maka tidak ada tempat yang aman di dunia ini.


No comments:

Post a Comment

Yohanes 14:1-14

Satu-satunya Jalan A. Ringkasan Khotbah Sepenggal kata mutiara mengatakan hidup adalah perjalanan dan nikmatilah setiap langkahnya. Jika hid...