Saturday, August 24, 2024

Roma 13:1-5


Pemerintah Berkuasa

A. Ringkasan Khotbah

Pemerintah berkuasa merupakan fakta yang tidak dapat dipungkiri. Limpahnya peraturan di setiap lini menunjukkan pemerintah berkuasa mengatur rakyatnya. Kuasa pemerintah bahkan mencakup pemberian hukuman bagi pelanggar atau penentangnya. Lalu dari mana datangnya kuasa itu? Apa hubungannya dengan kekristenan? Bukanlah kita hanya perlu tunduk kepada Tuhan saja? Pertanyaan-pertanyaan yang serupa pernah membinggungkan jemaat mula-mula yang hidup di Roma. Dengan iman yang masih kerdil mereka coba mencari jawabannya tetapi sangat disayangkan mereka mencari ke arah yang keliru. Mendengarkan penjelasan dari orang Yahudi (Yudaisme) yang "gemar" menentang pemerintah bukanlah ide yang baik. 

Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" (Yoh 8:33)

Kesombongan mereka telah menumpulkan kesadaran terhadap realitas bahwa mereka sedang dalam kekuasaan pemerintah Romawi. Supaya jemaat tidak terombang-ambing dalam ajaran yang salah, Paulus menuliskan sepucuk surat sebagai kompas bagi orang percaya di Roma untuk melihat hubungan jemaat dengan pemerintah dan Tuhan.

1. Pemerintah Dari Tuhan

Jarum kompas dari Paulus selalu menunjuk kepada Tuhan. Arahnya bertentangan dengan pengajaran orang Yahudi. Alih-alih menentang pemerintah, Paulus mengajarkan untuk tunduk kepada pemerintah karena pemerintah berasal dari Tuhan.

Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. (Rm 13:1)

Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. (Rm 13:2) 

Jangan memberanikan diri untuk melawan pemerintah kalau tidak mau menerima konsekuensinya. Tunduklah kepada pemerintah seperti tunduk kepada Tuhan yang menetapkannya.

2. Pemerintah Hamba Tuhan

Visir kompas dari Paulus membantu jemaat meneropong maksud dan tujuan Tuhan yang baik. Kehadiran pemerintah bukan untuk meneror atau mengancam jemaat dengan aneka hukuman berat. Sebaliknya kehadiran pemerintah adalah untuk mengarahkan manusia supaya berperilaku baik.

Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. (Rm 13:3) 

Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat. (Rm 13:4) 

Jika sebaliknya jemaat memberontak terhadap pemerintah maka bersiaplah dengan pedang tajam yang tersarung di pinggangnya. Pemerintah tidak memerintah dengan tangan kosong dan Tuhan telah memateraikan pengesahan pada pedang itu supaya luka-luka dari tebasannya menuntun pada pertobatan.

3. Pemerintah dan Suara Hati bekerja sama

Meskipun pemerintah adalah hamba Tuhan, pemerintah tetap saja terbatas. Mengatur manusia yang dinamis dan cenderung bandel ini tidaklah gampang. Hukum ada celanya dan peraturan ada kelemahannya. Untuk keadaan seperti inilah kaca pembesar pada kompas Paulus berguna. Ia mampu melihat hal-hal kecil dan yang tidak mampu dijangkau oleh pemerintah. Kaca pembesar di kompas Paulus adalah suara hati (nurani). Suara hati membisikkan perilaku-perilaku baik di tempat di mana peraturan tidak terdengar lantang. 

Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita. (Rm 13:5) 

Kesimpulan khotbah adalah pemerintah merupakan hamba Tuhan yang diberi kuasa untuk mendatangkan kebaikan bagi orang percaya.

B. Kebaruan

Kata "suara hati" dalam Roma 13:5 berasal dari bahasa Yunani suneidesis (συνείδησις) memiliki arti yang luas. Suara hati mencakup kesadaran moral, kepekaan, kemampuan membedakan baik dan jahat, dan hati nurani.

C. Refleksi 

Saya dapat mengerti mengapa pemerintah dapat tetap eksis meskipun memiliki banyak sekali kelemahan. Alasannya adalah karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikan kita.

D. Kata Bijak

Di saat semua buntu, sendengkanlah telingamu untuk suara hati (Tuhan).

No comments:

Post a Comment

Yohanes 14:1-14

Satu-satunya Jalan A. Ringkasan Khotbah Sepenggal kata mutiara mengatakan hidup adalah perjalanan dan nikmatilah setiap langkahnya. Jika hid...