Saturday, March 8, 2025

Ayub 42:1-6

Perjumpaan Pengetahuan Manusia & Tuhan

A. Ringkasan Khotbah

Kemajuan teknologi membutakan pengetahuan banyak orang terhadap Tuhan. Kebanggaan akan pengetahuan-pengetahuan menjadikan manusia merasa cukup tanpa Tuhan. Pengetahuan manusia mulai mendongeng tentang Sang Pencipta yang tidak lagi berdaya mengatur kehidupan manusia. Mereka berlagak seolah-olah pengetahuan mereka tentang Tuhan sudah lengkap. Keadaan serupa dialami oleh Ayub. Ia merasa sudah cukup mengenal Tuhan tetapi tidak mengerti mengapa Tuhan membiarkan dirinya menderita. Khotbah ini akan membahas mengenai implikasi dari pertemuan antara pengetahuan manusia yang terbatas dengan pengetahuan Tuhan yang tidak terselami.

1. Mengenal Dari Pengalaman 

Sejak bencana menimpanya Ayub tidak berhenti mempertanyakan keadilan Tuhan (Ay 40:3). Ia berpikir bahwa dirinya cukup mengenal Tuhan. Pengetahuannya cukup untuk membawa dirinya mengerti perbuatan Tuhan. Pikiran ini meleleh seketika saat suara Tuhan mengguntur dalam badai. Ayub terdiam seribu bahasa saat teguran Tuhan melandanya. Dengan keberanian yang tersisa Ia mengakui pengetahuannya makin mendalam melalui pengalaman dengan Tuhan. Pengetahuan yang mendalam menceritakan kebesaran Tuhan yang tidak terbatas.

Maka jawab Ayub kepada TUHAN: (Ay 42:1)

"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. (Ay 42:2)

2. Mengenal Dari Firman

Pengalaman Ayub tidak muncul begitu saja tetapi pengalaman yang paling berharga adalah mendengar teguran Tuhan. Firman Tuhan yang keras membuka mata rohaninya sekaligus merobohkan pengetahuan yang dibangga-banggakan Ayub. Tuhan lebih dari yang ia tahu. Kali ini Ayub membangun kembali pengetahuannya tentang Tuhan melalui firman Tuhan sendiri.

Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui. (Ay 42:3)

Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. (Ay 42:4) 

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ay 42:5)

3. Mengenal Merefleksikan Diri

Pengetahuan yang terbangun kembali oleh firman Tuhan seperti sebuah cermin. Ayub dapat melihat wajahnya dengan jelas dan menyadari kekurangannya. Tanpa berpikir lama ia menyesal atas semua pengetahuannya tentang Tuhan yang ia banggakan sebelumnya. Firman Tuhan mencerminkan kedangkalan dan keterbatasan dirinya.

Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu." (Ay 42:6)

Kesimpulan Khotbah:  Pengetahuan manusia diperbaharui dan bertumbuh melalui pengenalan akan Tuhan melalui firman-Nya.

B. Kebaruan

Dalam Ay 42:6 kata "menyesal" berasal dari kata maac' dalam bahasa Ibrani yang berarti memandang hina. Ayub memandang hina akan pengetahuan dirinya yang dangkal sehingga ia rela dibentuk kembali oleh Tuhan dengan pengetahuan yang lebih mendalam.

C. Refleksi 

Saya harus tetap rendah hati untuk belajar firman Tuhan karena sesungguhnya pengetahuan yang saya miliki tidak ada apa-apanya.

D. Kata Bijak

Pengetahuan bak tetesan hujan yang menantang air laut.


Yohanes 14:1-14

Satu-satunya Jalan A. Ringkasan Khotbah Sepenggal kata mutiara mengatakan hidup adalah perjalanan dan nikmatilah setiap langkahnya. Jika hid...