Tipu Muslihat
A. Ringkasan Khotbah
Tipu muslihat adalah siasat seseorang untuk mengecoh, menyesatkan, mengakali, atau mencari untung diri sendiri dengan serangkaian perbuatan "jahat" terhadap orang lain. Perbuatan jahat semacam ini tidak memandang bulu. Orang paling dekat sekalipun bisa menjadi mangsanya. Tidak heran jika tipu muslihat selalu mengintai di balik kebaikan-kebaikan palsu untuk merampas sesuatu yang paling berharga dari mangsanya. Khotbah ini memberi gambaran tipu muslihat yang dilakukan Yakub kepada Esau demi merampas Hak Kesulungannya.
1. Perangkap
Yakub yang pembawaannya tenang dan ambisius memenuhi kriteria untuk melakukan tipu muslihat. Absennya kasih yang benar menjadikan Yakub tidak segan-segan memangsa abangnya sendiri. Matanya tertuju kepada Hak Kesulungan yang dimiliki Esau seolah-olah Esau telah merebut darinya dengan keluar terlebih dahulu dari kandungan (lahir).
Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang. (Kej 25:29)
Yakub tidak hanya sedang memasak kacang merah tetapi sesungguhnya ia sedang berburu. Seperti nelayan ilegal yang sedang berburu sirip ikan hiu yang berharga. Ia telah memasang perangkap dengan menjatuhkan umpan kacang merah ke tempat di mana Esau akan datang. Kini Yakub tinggal sabar menunggu.
2. Syarat
Esau yang lapar dan haus tidak mampu menahan godaan itu. Aroma kacang merah menyeret indera Esau untuk terarah kepadanya. Seperti hiu lapar yang melihat potongan daging segar di permukaan laut demikian Esau menyambar umpan itu. Sekali sambaran menjadikan dirinya tertindik mata kali pada sisi mulutnya. Esau tersiksa dengan makanan di hadapannya yang tidak dapat ditelan. Melihat mangsanya terperangkap, Yakub tidak menyia-yiakan kesempatan. Dengan cepat ia menawarkan syarat untuk lepas dari penderitaan itu. Lepaskan Hak Kesulungan maka engkau akan terlepas pula dari penderitaan.
Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom. (Kej 25:30)
Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu." (Kej 25:31)
3. Desak
Esau tidak berdaya dalam perangkap Yakub. Tatapan mata Yakub memanipulasi Esau, seolah-olah kematian akan segera menjemputnya jika tidak segera memakan kacang merah itu. Yakub mendesak Esau untuk segera menyerahkan miliknya. Sesaat itu Hak Kesulungan sepertinya kehilangan arti dalam hidup Esau dan tanpa berpikir panjang ia pun memberikannya kepada Yakub. Sorak kemenangan dalam hati Yakub, ia telah berhasil mengerat sirip ikan hiu yang mahal itu. Hiu yang telah kehilangan sirip berharganya kemudian dilepaskan kelautan. Yakub melepaskan Esau dengan memberikan kacang merah dan ditambahkan dengan roti sebagai perayaan keberhasilannya sekaligus menutup jejak perburuannya.
Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?" (Kej 25:32)
Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya. (Kej 25:33)
Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu. (Kej 25:34)
Kesimpulan Khotbah adalah tipu muslihat adalah serangkai perbuatan jahat untuk menguntungkan diri sendiri dan merugikan orang lain.
B. Kebaruan
Permainan kata dalam bahasa Ibrani dalam Kejadian 25:29 di mana kata "memasak" (zid) memiliki lafal yang mirip dengan kata "berburu" (tsayid). Artinya Yakub bukan hanya sekedar memasak tetapi Yakub sedang berburu hak kesulungan.
C. Refleksi
Jika mencintai diri sendiri lebih besar dari mencintai sesama maka saya rentan melakukan perbuatan jahat.
D. Kata Bijak
Tipu muslihat berkata aku melakukannya demi cinta.
No comments:
Post a Comment