Berkat Dalam Ketaatan
A. Ringkasan Khotbah
Taat artinya patuh dan setia terhadap sesuatu. Taat merupakan pendakian panjang untuk mencapai puncak demi sebongkah harapan (berkat). Namun sayangnya pendakian yang panjang ini membutuhkan energi yang besar. Banyak orang berhenti untuk taat karena kehabisan energi dan akhirnya kehilangan harapan. Sama halnya dengan kehidupan orang percaya di mana Tuhan telah menyediakan berkat di puncak. Permasalahannya adalah bagaimana orang percaya dapat terus mendaki dan tidak kehabisan energi. Khotbah berikut memperlihatkan bagaimana Abraham dapat terus mendaki meskipun jatuh bangun dalam segala pergumulannya.
1. Melihat Ke Depan
Abraham merencanakan langkah pertama dengan melihat berkat yang Tuhan sediakan di depan. Berkat yang samar-samar bagi dirinya tidak mengalihkan pandangannya. Ia harus menggapai berkat Tuhan tanpa tergoda oleh berkat duniawi. Ketaatan dimulai dengan melihat kepada janji Tuhan.
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; (Kej 12:1)
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. (Kej 12:2)
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (Kej 12:3)
2. Memilih Sekarang
Rencana tetap hanya sebuah rencana jika tidak dilakukan. Abraham harus mengambil keputusan untuk memilih tetap diam atau memulai pendakian yang panjang ini. Abraham terlihat tidak ragu untuk memilih taat kepada Tuhan dan segera menapaki langkah pertama menuju berkat Tuhan. Ketaatan dijalankan dengan membuat segera menentukan pilihan.
Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. (Kej 12:4)
Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ. (Kej 12:5)
Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu. (Kej 12:6
3. Meneguhkan hati
Langkah kecil dari Abraham diapresiasi Tuhan. Abraham makin sadar bahwa tidak mungkin menempuh pendakian yang jauh ini tanpa hati yang teguh. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mampu meneguhkan hati manusia selain Tuhan. Itulah iman Abraham yang mendorongnya datang kemudian membangun mezbah bagi Tuhan. Ketaatan ditenagai oleh hati yang diteguhkan Tuhan.
Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya. (Kej 12:7)
Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN. (Kej 12:8)
Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb. (Kej 12:9)
Kesimpulan Khotbah: Berkat Tuhan diperolah melalui ketaatan yang mampu melihat, memilih, dan mendekat kepada janji Tuhan.
B. Kebaruan
Kejadian 12:1 adalah perintah Tuhan yang kedua kali kepada Abraham dan perintah yang sama mengerakkan Abraham pindah dari Ur Kasdim ke Haran (Kis 7:2).
C. Refleksi
Selama ini ketaatan saya didasarkan dengan kekuatan sendiri sehingga terasa berat dan sulit. Firman Tuhan mengajarkan ketaatan harus berdasarkan pandangan yang terfokus kepada Tuhan sehingga setiap pilihan untuk taat menjadi begitu mudah.
D. Kata Bijak
Satu jejak di garis akhir diikuti jutaan jejak di lintasan.
No comments:
Post a Comment