Friday, March 28, 2025

Filipi 1:9-11

Pengetahuan Memaksimalkan Hidup

A. Ringkasan Khotbah

Pengetahuan dinilai dapat menolong seseorang memahami alam semesta serta menjadikannya mahir dalam mengambil keputusan. Apakah hanya itu saja tujuan dan fungsi dari pengetahuan atau mungkinkah pengetahuan juga dapat mengembangkan aspek lain dalam kehidupan manusia? Dalam doa Paulus tersingkap manfaat dan tujuan dari pengetahuan yang esensial demi memaksimalkan kehidupan orang percaya. Khotbah ini mamaparkan komponen-komponen yang dimaksimalkan oleh pengetahuan yang benar akan Tuhan dalam hidup orang percaya.

1. Kasih Melimpah 

Komponen utama dalam hidup orang percaya adalah kasih. Pengetahuan tentang Tuhan memaksimalkan kasih dalam hidup orang percaya bagaikan air yang mengalir terus menerus memenuhi sebuah gelas sampai airnya meluap. Kasih melimpah ketika seseorang memiliki pengetahuan akan Tuhan.

Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, (Flp 1:9)

2. Hidup Kudus

Air yang mengalir terus menerus ke dalam sebuah gelas akan mendorong segala kotoran keluar dari gelas dan menjadikannya bening (bersih). Demikianlah pengetahuan akan Tuhan memampukan orang percaya untuk terus menerus memilih yang benar demi hidup suci dan kudus di hadapan Tuhan. Hidup kudus dipertahankan ketika seseorang memiliki pengetahuan akan Tuhan.

sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, (Flp 1:10)

3. Serupa Kristus

Gelas yang berisi air murni memantulkan wajah Tuhan dengan jelas. Kehidupan yang demikian akan merefleksikan pekerjaan-pekerjaan baik yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Pantulan wajah Kristus dalam kehidupan orang percaya mendatangkan kemuliaan dan puji-pujian bagi Tuhan. Pekerjaan Kristus terwujud ketika seseorang memiliki pengetahuan akan Tuhan.

penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah. (Flp 1:11)

Kesimpulan Khotbah: Pengetahuan yang benar bertujuan dan bermanfaat untuk memaksimalkan hidup menjadi penuh kasih, kudus, dan serupa Kristus.

B. Kebaruan

Kata suci dalam Flp 1:10 berasal dari kata Heilikrines dalam bahasa Yunani yang berarti  murni, tulus, tak ternoda, kondisi murni yang ditemukan saat dibuka dan diperiksa di bawah sinar matahari. 

C. Refleksi 

Saya belajar tertuju pada tujuan sesungguhnya dari perolehan pengetahuan yaitu hidup serupa Kristus.

D. Kata Bijak

Air murni gelas bening, hidup suci Yesus bimbing.


Saturday, March 22, 2025

Amsal 1:20-33

Pengetahuan Menuju Keberhasilan

A. Ringkasan Khotbah

Berdasarkan survei Populix pada tahun 2023 menunjukkan 45% anak muda di Indonesia melihat kestabilan finansial adalah keberhasilan. Tentu pandangan ini masih sederhana dibandingkan dengan tawaran para filsuf yang melihat bahwa keberhasilan hidup adalah menemukan makna hidup. Dan pencarian makna hidup adalah hal yang paling sulit. Jadi bagaimana seseorang dapat menemukan makna hidup agar disebut berhasil? Khotbah ini akan menunjukkan cara untuk berhasil melalui ajaran hikmat.

1. Panggilan Hikmat

Amsal terang-terangan menyatakan bahwa pengetahuan perlu diolah menjadi tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan mengolah pengetahuan supaya dapat dipahami dan diterapkan disebut hikmat. Hikmat dipersonifikasikan sebagai seorang wanita yang memanggil-manggil dengan segenap kekuatannya untuk menawarkan kemampuan ini kepada semua orang. Ia mendatangi semua tempat yang dikunjungi orang-orang sambil menatang sebuah keranjang buah.

Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya, (Ams 1:20)

di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya. (Ams 1:21)

"Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan? (Ams 1:22)

Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu. (Ams 1:23)

2. Menjawab Hikmat

Suara nyaring nan merdu ternyata tidak mampu menembus hati orang-orang. Mereka semakin menjauh dan tidak menghiraukannya. Hikmat tidak putus asa, ia bahkan harus setengah mengancam supaya orang mendengarkannya namun hasilnya tetap nihil. Tidak ada jawaban dari orang-orang dan yang tersisa hanyalah hiruk pikuk kesibukan.

Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku, (Ams 1:24)

bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku, (Ams 1:25) 

maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu, (Ams 1:26)

apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu. (Ams 1:27)

Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku. (Ams 1:28)

3. Buah Hikmat

Hikmat pun terduduk lemas dalam keletihannya. Ia bergumam sambil menatap keranjang berisi buah "Takut Akan Tuhan" yang ditatangnya: "Mengapa kalian tidak mendengarkan aku? Kalian pasti akan menelan buah kegagalan". Hikmat akhirnya mengerti bahwa orang-orang telah bertekad memilih buah kegagalan. 

Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN, (Ams 1:29)

tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku, (Ams 1:30)

maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka, dan menjadi kenyang oleh rencana mereka. (Ams 1:31)

Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya. (Ams 1:32)

Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka." (Ams 1:33)

Kesimpulan Khotbah: Keberhasilan hidup dicapai dengan hikmat yang diperoleh dari Takut Akan Tuhan.

B. Kebaruan

Kata hikmat dalam Ams 1:20 berasal dari kata chokmah dalam bahasa Ibrani yang ditulis dalam bentuk kata benda feminim sehingga feminim sehingga pembaca dapat mengerti personifikasi yang digunakan penulis dalam menggambarkan hikmat sebagai seorang wanita

C. Refleksi 

Saya harus memulai dari takut akan Tuhan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dan hikmat untuk menerapkannya.

D. Kata Bijak

Pengetahuan itu pasif sedangkan hikmat itu aktif.


Saturday, March 8, 2025

Ayub 42:1-6

Perjumpaan Pengetahuan Manusia & Tuhan

A. Ringkasan Khotbah

Kemajuan teknologi membutakan pengetahuan banyak orang terhadap Tuhan. Kebanggaan akan pengetahuan-pengetahuan menjadikan manusia merasa cukup tanpa Tuhan. Pengetahuan manusia mulai mendongeng tentang Sang Pencipta yang tidak lagi berdaya mengatur kehidupan manusia. Mereka berlagak seolah-olah pengetahuan mereka tentang Tuhan sudah lengkap. Keadaan serupa dialami oleh Ayub. Ia merasa sudah cukup mengenal Tuhan tetapi tidak mengerti mengapa Tuhan membiarkan dirinya menderita. Khotbah ini akan membahas mengenai implikasi dari pertemuan antara pengetahuan manusia yang terbatas dengan pengetahuan Tuhan yang tidak terselami.

1. Mengenal Dari Pengalaman 

Sejak bencana menimpanya Ayub tidak berhenti mempertanyakan keadilan Tuhan (Ay 40:3). Ia berpikir bahwa dirinya cukup mengenal Tuhan. Pengetahuannya cukup untuk membawa dirinya mengerti perbuatan Tuhan. Pikiran ini meleleh seketika saat suara Tuhan mengguntur dalam badai. Ayub terdiam seribu bahasa saat teguran Tuhan melandanya. Dengan keberanian yang tersisa Ia mengakui pengetahuannya makin mendalam melalui pengalaman dengan Tuhan. Pengetahuan yang mendalam menceritakan kebesaran Tuhan yang tidak terbatas.

Maka jawab Ayub kepada TUHAN: (Ay 42:1)

"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. (Ay 42:2)

2. Mengenal Dari Firman

Pengalaman Ayub tidak muncul begitu saja tetapi pengalaman yang paling berharga adalah mendengar teguran Tuhan. Firman Tuhan yang keras membuka mata rohaninya sekaligus merobohkan pengetahuan yang dibangga-banggakan Ayub. Tuhan lebih dari yang ia tahu. Kali ini Ayub membangun kembali pengetahuannya tentang Tuhan melalui firman Tuhan sendiri.

Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui. (Ay 42:3)

Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. (Ay 42:4) 

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ay 42:5)

3. Mengenal Merefleksikan Diri

Pengetahuan yang terbangun kembali oleh firman Tuhan seperti sebuah cermin. Ayub dapat melihat wajahnya dengan jelas dan menyadari kekurangannya. Tanpa berpikir lama ia menyesal atas semua pengetahuannya tentang Tuhan yang ia banggakan sebelumnya. Firman Tuhan mencerminkan kedangkalan dan keterbatasan dirinya.

Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu." (Ay 42:6)

Kesimpulan Khotbah:  Pengetahuan manusia diperbaharui dan bertumbuh melalui pengenalan akan Tuhan melalui firman-Nya.

B. Kebaruan

Dalam Ay 42:6 kata "menyesal" berasal dari kata maac' dalam bahasa Ibrani yang berarti memandang hina. Ayub memandang hina akan pengetahuan dirinya yang dangkal sehingga ia rela dibentuk kembali oleh Tuhan dengan pengetahuan yang lebih mendalam.

C. Refleksi 

Saya harus tetap rendah hati untuk belajar firman Tuhan karena sesungguhnya pengetahuan yang saya miliki tidak ada apa-apanya.

D. Kata Bijak

Pengetahuan bak tetesan hujan yang menantang air laut.


Saturday, March 1, 2025

Kejadian 3:7-13

Dosa Merusak Pengetahuan

A. Ringkasan Khotbah

Hidup di zaman yang serba kompleks mudah memicu perubahan diri seseorang secara drastis. Perubahan ini dalam psikologi disebut Mood Swing. Banyak hal dapat memicu Mood Swing namun menurut para pakar perubahan mendadak ini masih normal sejauh tidak menganggu relasi dengan diri sendiri maupun orang lain. Apakah perubahan semacam ini juga dapat terjadi dalam kehidupan kerohanian seseorang? Khotbah berikut memaparkan perubahan drastis pada pengetahuan manusia akan Tuhan ketika jatuh ke dalam dosa.

1. Tuhan Dibatasi. 

Ketika Adam dan perempuan memilih untuk menjadi hamba dosa dengan memakan buah terlarang maka perubahan mendadak terjadi pada diri mereka. Perubahan ini menyasar pengetahuan tentang Tuhan. Mereka bersembunyi di antara pohon-pohon. Bukankah Adam dan perempuan tahu Tuhan tidak terbatas dan manusia tidak dapat bersembunyi dari hadapan-Nya? Mengapa mereka melakukan hal yang bodoh itu? Dosa merusak pengetahuan manusia tentang Tuhan yang tidak terbatas.

Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. (Kej 3:7)

Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. (Kej 3:8)

2. Tuhan Ditakuti.

Kekuatan dosa bagaikan hentakan palu pada cermin. Dosa meluluhlantakkan pengetahuan Adam dan perempuan. Sebelumnya mereka begitu bahagia saat Tuhan berkunjung ke Taman Eden namun kini mereka ketakutan mendengar bunyi langkah Tuhan. Dosa merusak pengetahuan manusia tentang kehadiran Tuhan membawa suka cita.

Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" (Kej 3:9)

Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." (Kej 3:10)

3. Tuhan Disalahkan.

Pengetahuan manusia yang hancur tidak menghentikan hantaman dosa. Dosa semakin gencar hendak membinasakan pengetahuan manusia. Adam dan perempuan mulai berani menuduh Tuhan sebagai akar masalah. Adam menuduh Tuhan menempatkan perempuan dan perempuan menuduh Tuhan membiarkan ular memperdayanya. Dosa merusak pengetahuan manusia tentang Tuhan yang benar dan setia.

Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" (Kej 3:11)

Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." (Kej 3:12)

Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." (Kej 3:13)

Kesimpulan Khotbah: Dosa merusak pengetahuan manusia tentang Allah yang tidak terbatas, sumber sukacita, dan benar.

B. Kebaruan

Nama Hawa diberikan Adam kepada isterinya saat mereka telah jatuh ke dalam dosa. Sebelumnya ia disebut ishshah dalam  bahasa Ibrani yang berarti perempuan. 

Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. (Kej 3:20) 

C. Refleksi 

Kerusakan pengetahuan dalam diri saya masih membayangi dan saya sadar hanya Yesus Kristus yang mampu memulihkannya.

D. Kata Bijak

Cermin retak bayang pecah, Yesus bingkai jadi indah.


Yohanes 14:1-14

Satu-satunya Jalan A. Ringkasan Khotbah Sepenggal kata mutiara mengatakan hidup adalah perjalanan dan nikmatilah setiap langkahnya. Jika hid...