Menunggu Tidak Sia-sia
A. Ringkasan Khotbah
Menunggu berarti tinggal untuk sementara waktu dengan sebuah harapan. Menunggu tidak menjadi sia-sia jika harapan yang diimpikan menjadi kenyataan. Namun pengalaman hidup bercerita beda. Lebih banyak menunggu tanpa hasil dari pada menunggu yang membuahkan hasil. Untuk itu bukankah orang percaya perlu memahami menunggu yang benar supaya tidak sia-sia dalam menunggu kedatangan Yesus Kristus. Berikut khotbah yang memaparkan ajaran Paulus kepada Timotius untuk menunggu kedatangan Tuhan dengan benar.
1. Menunggu Yang Sesungguhnya
Paulus mengajarkan bahwa menunggu kedatangan Tuhan bukan berarti duduk manis tanpa berbuat apa-apa. Menunggu yang sesungguhnya adalah dengan tetap memberitakan Injil dan melayani. Tentu saja semua ini tidak mudah tetapi orang percaya harus tetap sabar sampai dengan hari yang dinantikan itu datang.
Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! (II Tim 4:5)
2. Mencontoh Yang Benar
Paulus tidak mau ajarannya hanya sebatas ucapan tetapi sebagai suatu teladan. Hidupnya telah menjadi sebuah contoh menunggu yang benar bagi Timotius sehingga dengan bangga Ia dapat mengatakan bahwa semua yang diajarkan sudah dilakukan dan garis akhir pertandingan sudah terlihat. Paulus ingin Timotius mencontoh menunggu yang benar dari dirinya.
Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. (II Tim 4:6)
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (II Tim 4:7)
3. Menerima Yang Terbaik
Paulus kemudian memaparkan harapan dari menunggu yang benar adalah Mahkota Kehidupan. Menunggu secara aktif tidak sia-sia karena tersedia penerimaan Tuhan atas dirinya, itulah Mahkota Kebenaran. Paulus begitu yakin ia akan menerima yang terbaik dan bukan hanya dia tetapi semua orang yang menunggu Tuhan dengan benar.
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. (II Tim 4:8)
Kesimpulan Khotbah: Menunggu Tuhan dengan tetap melayani dan memberitakan Injil pasti menerima yang terbaik dari Tuhan yaitu mahkota kebenaran.
B. Kebaruan
Dalam II Timotius 4:5 kata kuasailah berasal dari kata nepho dalam bahasa Yunani yang berarti tenang, berhati-hati, dan menguasai diri. Kata tersebut memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai penguasaan diri yang mencakup berhati-hati dan tetap tenang dalam bertindak selama bergumul dalam penderitaan.
C. Refleksi
Terkadang penderitaan dan kesusahan dapat dengan mudah mengantar pada perbuatan yang salah. Saya harus tetap tenang dan berhati-hati dalam bertindak supaya penantian akan Tuhan tidak menjadi sia-sia.
D. Kata Bijak
Menunggu tiada arti tanpa melayani.
No comments:
Post a Comment