Penderitaan
A. Ringkasan Khotbah
Hedonisme bertumbuh seperti jamur di musim hujan. Begitu cepat dan tersebar di mana-mana. Akibatnya kesenangan menjadi tujuan utama banyak orang dalam menjalani hidup. Alhasil hati orang percaya yang tidak dijaga akan berangsur-angsur ditumbuhi jamur hedonisme. Mengikut Tuhan hanya untuk mencari kesenangan (berkat duniawi). Padahal firman Tuhan menyatakan yang sebaliknya yaitu mengikut Tuhan berarti memikul salib. Mengikut Tuhan identik dengan penderitaan atau kesusahan. Mengapa demikian? Khotbah ini memaparkan tentang penderitaan dan dampaknya bagi orang percaya.
1. Kedewasaan Iman
Dalam mengikut Yesus penderitaan tidak dapat dihindari melainkan harus dihadapi. Karena dengan demikian ketekunan akan ditempa terus menerus. Ketekunan akan memoles iman menjadi semakin mengkilau dan memancarkan pantulan kedewasaan. Penderitaan membawa pada kedewasaan iman.
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, (Yak 1:2)
sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. (Yak 1:3)
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. (Yak 1:4)
2. Ketergantungan Pada Tuhan
Penderitaan mencelikkan mata sayu untuk dapat melihat jelas keberadaan diri. Dalam penderitaan orang menyadari keterbatasan dan ketergantungan kepada Tuhan. Kekayaan dan jabatan tidak dapat mengubah atau memberi makna pada penderitaan. Hanya di dalam Tuhan penderitaan itu berarti. Penderitaan menunjukkan bahwa manusia butuh Tuhan.
Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya. (Yak 1:5)
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. (Yak 1:6)
Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. (Yak 1:7)
Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. (Yak 1:8)
Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, (Yak 1:9)
dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput. (Yak 1:10)
Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap. (Yak 1:11)
3. Pengharapan Akan Janji Tuhan
Penderitaan menguatkan harapan akan janji-janji Tuhan yang indah. Di dunia ini menderita tidak apa-apa karena penderitaan ini bersifat sementara. Orang percaya tahu persis semua janji Tuhan akan indah pada waktu-Nya. Saat ini hanyalah perlu tetap bertahan. Penderitaan ditanggung dengan pengharapan pada janji Tuhan yang Iya dan Amin.
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (Yak 1:12)
Kesimpulan Khotbah: Penderitaan dapat mendewasakan iman, menunjukkan ketergantungan, dan pengharapan kepada Tuhan.
B. Kebaruan
Penulis surat Yakobus adalah saudara tiri Tuhan Yesus yang lahir dari Yusuf dan Maria. Disebut saudara tiri karena Yesus dikandung oleh Roh Kudus dan bukan berasal dari hubungan manusia.
C. Refleksi
Saya belajar melihat penderitaan sebagai alat Tuhan untuk mendewasakan iman.
D. Kata Bijak
Tanpa api emas tidak dapat dimurnikan, tanpa penderitaan iman tidak dapat bertumbuh.
No comments:
Post a Comment